Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keraton Yogyakarta Menolak Masjid Gedhe Dipakai Muslim United

image-gnews
Bregada keraton keluar dari bangsal Siti Hinggil Keraton Yogyakarta untuk mengawal rangkaian acara Gerebeg Maulud, Rabu, 21 November 2018. Sebanyak tujuh gunungan yang diarak menuju masjid Gedhe dan Pura Pakualaman. TEMPO/Yovita Amalia
Bregada keraton keluar dari bangsal Siti Hinggil Keraton Yogyakarta untuk mengawal rangkaian acara Gerebeg Maulud, Rabu, 21 November 2018. Sebanyak tujuh gunungan yang diarak menuju masjid Gedhe dan Pura Pakualaman. TEMPO/Yovita Amalia
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKeraton Yogyakarta menolak permohonan penggunaan Kagungan Ndalem Masjid Gedhe Keraton atau Masjid Kauman beserta halamannya mulai Ndalem Pengulon juga Alun-alun Utara sisi barat untuk acara Muslim United yang rencananya digelar Forum Ukhuwah Islamiyah 11-13 Oktober 2019.

“Kami, khususnya Ngarso Dalem (Raja Keraton Sri Sultan Hamengku Buwono X), hanya menjaga keamanan dan kenyamanan warga di Yogya. Banyak masukan dari masyarakat yang berlawanan dengan acara tersebut,” ujar Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, semacam pejabat tinggi Keraton Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Condrokirono kepada Tempo Rabu 9 Oktober 2019.

Berdasarkan poster-poster yang telah disebarkan dan ditempel panitia, acara bertajuk Muslim United: Sedulur Saklawase itu akan diisi kegiatan Muslim Expo, Tablig Akbar, Social Activity, Food Festival, Muslim Community Gathering, dan Kids Corner.

Sejumlah penceramah pun juga dijadwalkan hadir. Mulai dari Ustad Abdul Somad, Hanan Attaki, Adi Hidayat, Oemar Mita, Bachtiar Nasir, Felix Siauw, juga artis Arie Untung.

Namun sebelum acara itu digelar, Keraton Yogya dalam sepekan terakhir telah merilis dua surat yang intinya tidak memberi ijin penggunaan aset Keraton itu untuk kegiatan tersebut.

Surat pertama dikeluarkan Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang ditandatangi GKR Condrokirono melalui surat bernomor 336/KH.PP/Suro.IX/WAWU.1953.2019 tanggal 28 September 2019. Surat itu intinya menyatakan tidak bisa mengabulkan permohonan panitia untuk meminjam Masjid Kauman dan sekitarnya yang akan dipakai untuk acara itu.

Surat pertama itu dikeluarkan Keraton untuk menjawab permohonan pihak panitia Muslim United bernomor 002/PPT/MU/IX/2019 tertanggal 24 September 2019 yang memohon ijin penggunaan Ndalem Pengulon sebagai area buffet dan area VVIP acara Muslim United.

Kemudian surat penolakan kedua dari Keraton Yogya terkait acara itu dirilis Penghageng Kawedanan Hageng Punokawan (KHP) Wahono Sarto Kriyo Karaton Ngayogyakarto. Dalam surat bernomor 201/W&K/X/2019 tanggal 1 Oktober 2019 yang ditandatangani Kanjeng Gusti Pangeran Hario Hadiwinoto itu intinya memuat membatalkan ijin penggunaan Alun-Alun Utara untuk acara Muslim United.

Condrokirono menuturkan, surat pembatalan yang dibuat KGPH Hadiwinoto itu karena lembaga Wahono Sarto Kriyo sebelumnya memang sempat memberi ijin.

“Ini surat yang meminta ijin ke Gusti Hadiwinoto, tanpa lampiran apa pun dan beliau saat itu mengira skala acara itu kecil,” ujar Condro. Namun setelah melihat event itu skalanya besar, ujar Condro, lembaga itu lantas mencabut ijin yang dikeluarkannya.

Condro yang merupakan putri kedua Raja Keraton Yogya Sultan HB X itu menambahkan hingga H-2 pelaksanaan acara itu, Keraton Yogya pun masih berpedoman pada dua surat yang dikeluarkan. Yakni tetap tak mengijinkan acara itu digelar di area aset Keraton Yogya tersebut. Condro mengatakan belum ada pembahasan lebih lanjut dengan panitia ihwal acara itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bukan kali pertama Muslim United menggelar acara meminjam area Masjid Kauman.

Condro mengungkapkan sebenarnya tahun lalu 2018, acara Muslim United juga pernah digelar di Masjid Kauman dan berjalan lancar-lancar saja.

“Namun sekarang keadaan belum memungkinkan, “ ujar Condro merujuk pada masukan dari masyarakat yang tak setuju penyelenggaraan acara itu. Apakah khawatir acara itu bermuatan politis, Condro tak menjelaskannya.

Condro hanya menjelaskan jika Keraton Yogya memiliki prinsip tetap dapat mengayomi semua warga masyarakat tanpa kecuali. Sehingga keputusan Keraton yang menolak pelaksanaan acara itu digelar di Masjid Kauman dinilai terbaik melihat dari segala sisi.

Berbagai isu sempat muncul terkait polemik itu di media sosial. Terutama yang mengaitkan ketika sepekan sebelum acara Muslim United digelar, area Alun-Alun Utara digunakan sebuah stasiun televisi swasta menggelar acara yang ada pentas musik dangdutnya.

Condrokirono pun meluruskan hal itu. “(Penolakan acara Muslim United) Ini enggak ada urusan dengan acara dangdut. Mereka (warga media sosial) kan hanya melihat dari sisi permukaan nya saja, tapi tidak menyelami apa yang ada di balik itu semua,” ujarnya.

Sayangnya, Event Director Muslim United Rusdi Kurniawan saat dikonfirmasi Tempo terkait pelarangan acaranya oleh Keraton Yogya tak merespon. Nomor telepon genggamnya sempat tersambung dan diangkat namun kemudian dimatikan dan tak aktif.

Sedangkan nomor panitia lain acara Muslim United lainnya yang diperoleh Tempo juga tak aktif saat dihubungi.

Raja Keraton yang juga Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X sebelumnya usai menghadiri pelantikan pimpinan DPRD DIY, menyatakan jika nDalem Pengulon (halaman Masjid Kauman) merupakan tempat yang fungsinya untuk menyiapkan makanan. Karena acara Muslim United tersebut bukan bagian dari fungsi peruntukan nDalem Pengulon, sehingga tidak diperkenankan.

"Ya iya dong, fungsinya (Ndalem Pengulan) bukan untuk itu,"ujar Sultan pada 3 Oktober 2019.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

3 hari lalu

Petugas membersihkan meja di restoran McDonalds yang kosong akibat boikot merek Barat di Mesir akibat pemboman Israel di Gaza di tengah konflik yang sedang berlangsung di Kairo, Mesir, 20 November 2023. REUTERS /Mohamed Abd El Ghany
Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza


PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

4 hari lalu

Menteri Pertama Skotlandia Humza Yousaf di Parlemen Skotlandia di Holyrood, di Edinburgh, Skotlandia, Inggris, 30 Maret 2023. REUTERS/Russell Cheyne
PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.


Top 3 Dunia: Negara 100 Persen Muslim, Bentrok Pengunjuk Rasa di UCLA

4 hari lalu

Pantai di Maladewa (Pixabay)
Top 3 Dunia: Negara 100 Persen Muslim, Bentrok Pengunjuk Rasa di UCLA

Top 3 Dunia diawali dengan artikel tentang negara dengan 100 persen penduduk muslim.


Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

5 hari lalu

Tugu Peringatan Angkatan Bersenjata terbesar di Arboretum. Thenma.org.uk
Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia


Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

5 hari lalu

Umat Muslim berdoa sebelum mereka makan makanan berbuka puasa di sebuah toko baju, selama bulan puasa Ramadan di kawasan tua Delhi, India, 29 Maret 2024. REUTERS/Anushree Fadnavis
Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.


Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

7 hari lalu

Tersangka Galih Loss (tengah) dihadirkan saat keterangan pers pegungkapan kasus penistaan agama atau ujaran kebencian oleh konten kreator Galih Nova Aji di Direktorat Reserse Kriminal (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 26 April 2024. Tersangka Galih Nova Aji atau pemilik akun sosial media Galih Loss ditahan karena kasus pendistribusian konten vidio yang menyinggung SARA dan menimbulkan rasa kebencian dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

Konten kreator TikTok Galih Loss meminta maaf atas konten video tebak-tebakannya dengan seorang anak kecil yang dianggap menistakan agama.


Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

11 hari lalu

Perdana Menteri India Narendra Modi menyampaikan pidato saat menghadiri kampanye pemilu di Bengaluru, Karnataka, India, 20 April 2024. REUTERS/Navesh Chitrakar
Kongres India Minta Narendra Modi Ditindak atas Komentarnya tentang Umat Islam

Narendra Modi menyebut umat Islam sebagai "penyusup" dalam pidato kampanyenya sehingga memicu kecaman luas dari kelompok oposisi.


Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

20 hari lalu

Prosesi Grebeg Syawal yang digelar Keraton Yogyakarta di Masjid Gedhe Kauman Kamis 11 April 2024. Dok.istimewa
Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?


Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

22 hari lalu

Prosesi Grebeg Syawal yang digelar Keraton Yogyakarta di Masjid Gedhe Kauman Kamis 11 April 2024. Dok.istimewa
Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.


Sekjen PBB Ucapkan Selamat Idulfitri kepada Umat Muslim Dunia

23 hari lalu

Sekjen PBB, Antonio Guterres. REUTERS
Sekjen PBB Ucapkan Selamat Idulfitri kepada Umat Muslim Dunia

Sekjen PBB Antonio Guterres lewat unggahan di Instagram mengucapkan Selamat hari Raya Idulfitri kepada seluruh umat Muslim di dunia.